Kegiatan tahunan ini telah diselengarakan sejak tahun 2008 bertempat di Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan UPN Veteran Yogyakarta, kemudian dilanjutkan pada 2009 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Indonesia. Dan ditahun 2010 ini akan dilaksanakan di Bali, bekerjasama dan bertempat di STIKOM Bali pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 16-17 Oktober 2010. Dengan tema yang di angkat pada seminar kali ini adalah : “Keamanan dalam bertransaksi electronic banking dan electronic payment”
Seminar diawali dengan ramah tamah dan pembukaan dari pak Dadang selaku ketua STIKOM BALI. Dalam seminar yang dilakukan pada hari sabtu dan minggu di aula kampus Stikom Bali, Dr.Yono Reksoprodjo, ST.DIC sebagai pembicara. Dalam seminar tersebut pertama-tama beliau mengutarakan mengenai dua jenis perang. Dalam pembahasan ini di jelaskan dua jenis perang diantaranya Perang Reguler dan Perang Irreguler. Menurut Dr. Yono Reksoprodjo, ST.DIC Perang Reguler adalah jenis perang yang di lakoni oleh dua belah pihak, di mana di lakukan oleh pasukan yang berseragam yang jelas dan berkepemimpinan yang jelas serta menggunakan seperti senapan, tank, pesawat tempur dan kapal laut. Sedangkan Perang Iiregular dimana ada satu atau lebih peserta perang yang memanfaatkan kemampuan dan kekuatan iireguler yang tidak tergantung pada besarnya pasukan. Dalam seminar ini Dr .Yono Reksoprodjo, ST.DIC menjelaskan mengenai Cyber Warfare – Perang Dunia Maya, bahwa cyber war adalah model baru gaya Perang Gerilya dimana pasukan Tempur modern tidak lagi dibutuhkan untuk berhadapan langsung dengan musuh.
Dalam seminar ini, Dr. Yono Reksoprodjo, ST.DIC membahas tentang “Dunia maya dan alam tempur peperangan yang berubah” (pakar strategi harus memahami bahwa ada bagian pada setiap konflik politik dan militer yang akan terjadi atau mengambil bagian di dunia maya) dalam pembahasan ini menyinggung tentang perang cyber yang terjadi sangat agresif terbentuk memberikan banyak keuntungan bagi si pemanfaat. Di seminar ini juga dijelaskan bagaimana cara melakukan heking sebuah data atau situs.
Pada seminar ini juga diberikan beberapa cara beberapa cara untuk membuka gembok dan juga membobol kunci brankkas dan yang dapat saya simak pada bagian cara membobol brankas tersebut, ternyata blom ada software yang dapat membaca password yang dipasangkan pada brankas, tetapi hanya dapat dilakukan dengan manualisasi yaitu dengan mereset passwordnya kemudian password brankas akan kembali ke default . Dengan menggunakan beberapa alat yang sudah dipersiapkan narasumber mencoba melakukan atau mempraktikkan cara membuka gembok sebanyak 25 buah, meskipun agak terkesan lama akan tetapi dapat diselesaikan dengan sempurna.
Kesimpulan
Indonesian Security Conference 2010 atau yang lebih dikenal IDSECCONF2010 adalah kegiatan tahunan. Seminar ini sangat bagus diadakan terus, Karena seminar ini memberikan banyak informasi yang sangat berguna seperti cara melakukan transaksi yang aman lewat dunia maya atau online. Dan juga cara mengamankan beberapa barang penting seperti brankas dll. Saya sangat merasa bangga dapat mengikuti seminar yang hanya diadakan setiap setahun sekali ini dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.
Saran
Seminar ini sebaiknya tidak hanya dilakukan dipusat-pusat pendidikan saja tetapi juga diadakan di lembaga-lembaga pemerintahan atau juga swasta. Karena setiap lembaga atau instansi sekarang sudah menerapkan system jaringan yang dimana dibutuhkan keamanan yang sangat baik untuk menjaga data-data penting yang dimilikinya. Dan juga saran saya seminar ini diadakan tidak hanya setahun sekali tetapi tetapi setiap bulannya di seluruh wilayah Indonesia.
oleh;
I Wayan Darmayasa (080010043)
I Putu Nopiawan (080010197)
I Wayan Raditya Sukmantara (080010218)
KLS : K081
MK : Network Security
Tidak ada komentar:
Posting Komentar